Jumat, 03 Oktober 2014

SI IMUT MULAI BERBUAH



 

Delima imut. Saya beri nama demikian karena memang ukurannya imut (kecil). Diameter batang utama kurang dari 1 cm, tinggi batang sekitar 15 cm. Dibeli dengan harga Rp 5 000,00 pada akhir November 2013. Rencananya sih dibonsai, tapi rupanya Allah punya kehendak lain.
Pada akhir Juli 2014, mulai ada kuncup bunga yang muncul. sekitar dua minggu, kuncup itu mekar. Sayang dari lima kuncup bunga yang mekar hanya tiga. Yang lain gugur sebelum mekar. Sebulan kemudian bunga tadi sudah berubah menjadi buah. Satu buah gugur, Alhamdulillah sekarang masih ada dua buah yang berdiameter sekitar 2 cm. 


Selasa, 16 September 2014

SELAMAT DARI TERKAMAN PETUGAS



Karena ulah beberapa oknum, sampai saat ini citra korps berbaju coklat masih dinilai negatif oleh masyarakat. Terutama yang bertugas di jalan. Seperti diberitakan Kompas.com (Rabu 27/08/ 2014): “Warga dunia maya berkomentar positif dan negatif terkait video polisi yang mendorong mobil mogok di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.” Saya mempunyai pengalaman yang memperkuat hal itu.
Minggu, 17/08/2014, sekitar pukul 14.00 saya pulang dari kursus di SSW. Seperti biasa pertigaan Rungkut (Jl. Rungkut Kidul, Jl. Raya Rungkut dan Jl. Rungkut Lor) agak ramai.  Kendaraan yang akan belok kanan harus bergantian antara yang dari arah utara dan dari  barat. Yang belok  kiri, baik dari barat maupun dari selatan juga harus bersabar karena lajurnya memang sempit.
Ketika  saya mendapat giliran untuk belok kanan, dari arah selatan ada sebuah mobil berhenti. Rupanya akan lurus ke arah utara. Padahal ada rambu larangan untuk lurus. Saya sempatkan  melihat nomor seri mobil itu. Ternyata plat nomornya berseri B, dari luar kota. Kebetulan di sisi utara pertigaan ada dua orang Polri. Kasihan, pikir saya. Langsung saya beri isyarat agar belok kiri ke arah barat. Sang pengemudi mengetahui, langsung  belok kiri ke arah barat. Akhirnya selamat,  mobil itu melanjutkan perjalanan.
Sangat disayangkan, petugas yang ada di tempat itu hanya diam saja. Tidak bertindak apapun,  melihat mobil dari arah selatan yang berhenti karena menunggu kesempatan untuk lurus kearah utara. Padahal mobil yang berhenti itu akan memicu terjadinya kemacetan. Sudah dapat diduga, bila mobil tadi sudah berjalan ke arah utara tentu akan menjadi “mangsa”. Perilaku oknum yang demikian membuat penilaian terhadap petugas kurang baik di mata masyarakat.
Alangkah bijaksananya, bila petugas menghampiri mobil yang berhenti tadi. Mengingatkan bahwa ada larangan untuk lurus ke utara dan kemudian mempersilakan untuk belok kiri ke arah barat. Kemacetan tidak terjadi dan masyarakat tentu akan memberi apresiasi terhadap kinerja petugas.


CALIFORNIAKU MULAI BERBUAH LAGI

Papaya California memang berbeda dengan papaya Thailand yang sudah terkenal itu. Pepaya ini mempunyai ukuran agak kecil, tekstur dagingnya lebih  lembut. Rasanya juga enak, walaupun enaknya berbeda dengan papaya Thailand
     Beberapa bulan yang lalu saya menyemai biji dari buah yang saya beli di Superindo. Ternyata berkecambah. Perkembangan kecambah ini sangat pesat sampai tumbuh menjadi tanaman papaya kecil (sekitar 15 cm tingginya). Sehat, subur dan menyenangkan. Ingin rasanya memelihara semua, tapi dimana menanamya. Akhirnya saya berikan kepada teman-teman yang mau. Saya hanya menyisakan satu. Pohon kecil ini saya tanam di pot besar bekas tempat tanaman jambu Jamaica yang mati.
     Di dalam pot, dia tetap tumbuh. Saat tingginya satu meter mulai keluar bunga (sekitar sepuluh). Sayang bunga itu berguguran setelah mekar. Hanya tersisa sebuah yang tumbuh menjadi buah. Anehnya perkembangan buah ini sudah berhenti ketika buah seukuran buah jambe. Pohon terus tumbuh menjulang tinggi. Ketika buah tadi berusia sekitar tiga bulan ukurannya tetap sebesar buah jambe. Buah mulai agak menguning. Kelihatannya sudah hampir masak. Saya tunggu.  Sebentar lagi masak pohon, pikir saya.  E, ternyata tepat pada Hari Raya Idul Fitri buah itu lenyap dari pandangan mata. Hilang.
     Setelah itu, selama dua bulan tidak satupun bunga yang muncul. Pohon terus tumbuh tinggi. Sempat saya berfikir akan memotong pohon itu, untuk sayur saja daunnya. Sempat pula berfikir memotongnya nanti bila musin hujan sudah tiba. Dengan harapan pohon akan tumbuh lagi, malah bercabang.
     Alhamdulillah, masuk pada bulan ketiga, mulai keluar bunga. Berurutan bunga tadi mekar dan menjadi buah kecil. Saat ini ada dua buah sebesar salak dan rupanya masih terus membesar. Di atasnya masih ada beberapa bunga yang belum mekar. Semoga nantinya akan menjadi buah yang dapat dinikmati. Amin.

Senin, 14 April 2014

MERAIH "MIMPI BESAR"


Banyak orang yang mempunyai impian. Impian ini dapat juga disebut keinginan, cita-cita atau angan-angan. Impian bisa berupa ingin lulus ujian, ingin mempunyai motor atau mobil, ingin mempunyai perusahaan, ingin menjadi pejabat, ingin menjadi pengusaha dan lain-lain.
Tanpa usaha yang keras impian itu tetap hanya berwujud impian. Untuk mewujudkan impian, harus dilakukan upaya yang serius. Perlu waktu, tenaga, pikiran dan sumber daya yang lain. Jadi impian dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk melakukan sesuatu agar dapat meraih impiannya. Tentu saja selain berusaha keras, harus disertai dengan berdoa. Karena keputusan Allah lah yang akan menentukan tercapai atau tidak impian itu.
Tidak jarang, sudah diusahakan dengan sekuat tenaga, impian itu tidak tercapai juga. Sudah belajar keras tapi tidak lulus. Sudah bekerja keras dan menabung tapi belum bisa mempunyai motor atau mobil. Sudah bekerja dengan rajin, tapi karier tetap saja tidak bisa menjadi pejabat. Sudah menyiapkan modal dan sudah mempraktekkan berbagai teori, tapi tidak berhasil menjadi pengusaha.
***
Contoh di atas semuanya berhubungan dengan impian di dunia. Untuk mewujudkannya diperlukan perjuangan dan usaha yang keras. Padahal tujuan hidup manusia yang utama adalah mewujudkan mimpi besar nya. Sebagai mahluk yang beriman, impian besar kita tentunya bertemu Allah di surga. Menggapai surga.
Bagaimana upaya yang sudah kita lakukan dalam rangka  mewujudkan mimpi besar ini. Mana yang lebih besar upaya untuk mencapai impian di dunia atau untuk mencapai mimpi besar bertemu Allah di surga. Apakah sudah sepadan upaya yang telah kita lakukan dengan besarnya mimpi besar yang akan kita raih. Dapatkah kita meraih mimpi besar ini sambil lalu saja.
 Secara logika untuk meraih mimpi besar ini diperlukan usaha yang jauh lebih keras, diperlukan waktu yang jauh lebih lama. Untuk itu seyogjanya seluruh sisa hidup ini kita kerahkan untuk berupaya mewujudkan mimpi besar tadi. Caranya sudah jelas seperti telah difirmankan Allah di dalam al Quran dan dicontohkan Rasulullah dalam sunnah-Nya.
Selamat meraih "mimpi besar" Anda